![]() |
oleh Media Informasi Pesantren |
Padasan – Ribuan alumni, santri, dan masyarakat menghadiri peringatan 100 hari wafatnya Nyai Hj. Dewi Hamdanah Bulqis di Pesantren Al Barokah, Padasan, Pujer, Bondowoso. Acara yang berlangsung khidmat ini menjadi momentum mengenang jasa dan dedikasi almarhumah dalam membangun pesantren serta mendidik generasi penerus bangsa.
Peringatan tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dunia pesantren, termasuk KH. Kafabhy Mahrus, Pengasuh Pesantren Lirboyo, yang memberikan tausiyah mendalam tentang keteladanan seorang Nyai dalam membangun peradaban umat. Selain itu, KH. Mohammad Ahsan Qomaruzzaman dari Pesantren Zainul Hasan Genggong juga hadir sebagai penceramah, memberikan pesan-pesan penuh hikmah untuk para hadirin.
Dalam sambutannya, KH. Fadlil Hasan, pengasuh Pesantren Al Barokah, menyampaikan rasa syukur dan haru atas kehadiran para alumni, kiai, dan masyarakat yang turut memanjatkan doa untuk almarhumah. “Nyai Hj. Dewi Hamdana Bulqis adalah sosok yang tidak hanya berperan sebagai istri kiai, tetapi juga seorang pendidik, pengayom, dan inspirasi bagi kita semua. Semoga segala amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT,” ujar KH. Fadlil Hasan Saif.
Acara ini juga dihadiri oleh para kiai dari berbagai daerah, yang menunjukkan betapa luasnya jaringan dan pengaruh Pesantren Al Barokah di kalangan pesantren. Dengan penuh kekhidmatan, ribuan jama'ah mengikuti pembacaan tahlil, dzikir, dan doa bersama yang dipimpin oleh para kiai.
Nyai Hj. Dewi Hamdana Bulqis dikenal sebagai sosok yang berdedikasi tinggi dalam mendampingi suaminya, KH. Subhan Saifurruslan, dalam mengelola Pesantren Al Barokah. Beliau aktif dalam berbagai kegiatan pendidikan dan sosial, menjadikan pesantren sebagai pusat pembinaan keilmuan dan akhlak yang berpengaruh.
Peringatan 100 hari ini menjadi bukti nyata cinta dan penghormatan para santri dan alumni terhadap almarhumah. Ribuan orang yang hadir menunjukkan betapa besar jasa dan pengabdian beliau bagi pesantren dan masyarakat. Semoga teladan beliau terus hidup dalam hati setiap generasi yang pernah bersentuhan dengan Pesantren Al Barokah.