![]() |
Sumber: Media Informasi Al-Barokah |
Malam penuh berkah, 29 Juni 2025, menjadi salah satu momen tak terlupakan dalam sejarah panjang Pondok Pesantren Al-Barokah. Dalam suasana yang penuh syukur dan haru, digelar Pengajian Umum sebagai acara puncak dari rangkaian Milad ke-53 dan Peringatan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.
Hadir dalam acara istimewa ini, Pengasuh Pondok, Kiai Subhan Saifur Ruslan, beserta keluarga besar shohibul bait, yang dengan penuh keteladanan terus membimbing perjalanan pesantren hingga saat ini.
Acara juga turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dan tamu kehormatan, di antaranya:
Ubaidillah, S.Fil.I, anggota DPRD Provinsi Jawa Timur,
Wakil Bupati Bondowoso, KH. Asad Yahya Syafi'i, SE,
PJ Sekda Kabupaten Bondowoso, Ibu Anisatul Hamidah, S.Ag., S.E., M.Si., M.Kn,
PD Pontren Kemenag Bondowoso, H. Ibrahim, M.Pd,
Sekcam Kecamatan Pujer,
PLT Kepala Desa Padasan,
Nyai Hj. Uyuniyah, Ketua PASKAS Bondowoso,
Pengurus MWC NU Kabupaten Bondowoso,
Ketua TANASZAHA Kabupaten Bondowoso,
H. Saiful Risal, Direktur CV. BERKAH Jaya LR,
Kiai Ahmad Juwaini, Pengasuh Ponpes Bustanul Ulum Padasan,
serta para tokoh masyarakat, simpatisan, dan alumni yang turut meramaikan suasana.
Pengajian umum ini bukan hanya menjadi ajang seremonial tahunan, namun lebih dari itu, menjadi momen spiritual dan reflektif, untuk mengenang kembali perjuangan luhur Kiai dan (Almh.) Bu Nyai yang telah mendirikan dan membesarkan Pondok Pesantren Al-Barokah dengan penuh pengorbanan dan keikhlasan.
Nuansa malam itu terasa lebih meriah dan elegan, namun tetap menyentuh, terlebih saat ditayangkannya profil perjalanan pesantren dari masa awal berdiri hingga kini menjadi lembaga pendidikan Islam yang semakin diperhitungkan, dihormati, dan dicintai masyarakat.
Puncak acara ditandai dengan pemotongan nasi tumpeng sebagai simbol bertambahnya usia pondok. Menariknya, prosesi ini diiringi dengan lagu "Happy Birthday Al-Barokah" yang dibawakan oleh para alumni, membawa suasana haru sekaligus bahagia menyelimuti seluruh hadirin.
Salah satu momen yang paling menginspirasi malam itu adalah ceramah agama yang disampaikan oleh Ibu Nyai Hj. Dewi Hayyinah dari Lumajang. Dengan gaya bahasa yang lembut namun tegas, beliau berhasil membangkitkan semangat keimanan dan kecintaan terhadap ilmu dan pesantren.
Dalam ceramahnya, Ibu Nyai Hj. Dewi Hayyinah menekankan pentingnya muwashalah (keterhubungan) antara santri dan guru, antara ilmu dan amal. Beliau mengajak seluruh hadirin untuk tidak hanya mengenang sejarah pesantren, tetapi juga menjadi bagian dari kelanjutan perjuangan pesantren dengan menjaga akhlak, semangat belajar, dan rasa syukur.
Sebagai penutup, lantunan doa menghujani langit malam dengan harapan:
"Semoga Pondok Pesantren Al-Barokah semakin eksis, semakin maju, dan senantiasa menjadi cahaya penerang umat di masa yang akan datang."
Penulis : Ismi DM
Documenter: Abd.Kholiq